Siapa yang tidak kenal dengan pasangan Jokowi-Ahok, orang nomer satu dan nomer dua di Jakarta. Setahun sudah Jokowi dan Ahok menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Keduanya saling melengkapi dengan sifat mereka yang bertolak belakang, Jokowi yang terkenal kalem dan dengan gaya 'blusukan'-nya, dan Ahok yang terkenal dengan sikapnya yang tegas dan terkesan galak.
Pasangan ini telah membuat beberapa gebrakan dan perubahan di DKI Jakarta. Contohnya pada bidang kesehatan dan pendidikan. Dengan adanya Kartu Jakarta Sehat, masyarakat yang kurang mampu dapat berobat ke puskesmas dan rumah sakit yang ditunjuk untuk melayani layanan gratis bebas biaya. Sementara Kartu Jakarta Pintar hanya berlaku untuk pelajar di DKI Jakarta yang kurang mampu. Bagi mereka yang memiliki KJP, mereka bisa mendapat seragam, buku, alat tulis, dan kebutuhan sekolah lainnya dengan gratis. Ada juga beberapa tanggul yang telah menjadi tempat rekreasi dan juga rumah susun yang dibangun untuk masyarakat Jakarta.
Untuk masalah banjir dan kemacatan di Jakarta, pasti memang tidak semudah itu untuk mengatasinya, karena kepemilikan kendaraan pribadi selalu meningkat setiap bulan atau tahunnya. Jokowi dan Ahok telah menertibkan para pedagang di Tanah Abang untuk mengurangi kemacetan di daerah yang ramai dengan penjual dan pembeli tersebut. Dan untuk masalah banjir sendiri, peran masyarakat sangat diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah banjir yang tidak kunjung usai ini. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan perlu ditingkatkan lagi. Jika tidak dibarengi dengan peran masyarakat, sampai kapanpun masalah ini tidak akan ada solusinya.
Salah satu proyek besar yang sedang digarap adalah Mass Rapid Transit atau yang biasa disebut dengan MRT. Diharapkan MRT dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan alat transportasi umum dibandingkan dengna mengendarai alat transportasi pribadi. Dan diharapkan pula hal tersebut dapat mengurai kemacetan nantinya.
Satu hal yang sedang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini adalah denda bagi para penerobos jalur busway. Ada pro dan kontra pada kebijakan ini. Denda yang ditetapkan untuk para pelanggarnya adalah Rp 500.000,- untuk pengendara motor dan Rp 1.000.000,- untuk pengendara mobil. Dan rencananya akan ditaruh beberapa CCTV di jalur busway dan untuk para penerobos jalur busway yang sudah ditilanng akan dipersulit saat pelakukan perpanjangan STNK.
Jadi, kinerja Jokowi dan Ahok selama setahun ini telah memberi banyak pengaruh pada Jakarta dan banyak pula bukti nyata akan kerja keras pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur ini. Semoga kerja keras mereka membuahkan hasil yang manis dan dapat dinikmati oleh semua warga DKI Jakarta.
No comments:
Post a Comment